~SEMOGA BERMANFAAT BAGI TEMAN-TEMAN YANG YANG SEPROFESI~

Jumat, 27 Mei 2011

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
DENGAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR)





Dosen : Yeti Anggraini,Amd.Keb.S,KM





DISUSUN OLEH :

NAMA : ANGGRE KUSUMA NING DEWI
NIM : 06242003
TINGKAT : II A


















POLITEKNIK KESEHATAN
DAPERTEMEN KESEHATAN TANJUNG KARANG
PROGAM STUDI KEBIDANAN METRO
TAHUN AJARAN 2007-2008




LANDASAN TEORI

A. Pengertian
Istilah prematuritas telah diganti dengan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) oieh WHO pada tahun 1961. Hal ini di lakukan karena tidak semua bayi dengan berat kurang dari 2500 gram adalah bayi premature. Juga karena umur kehamilan kurang dari 37 minggu bayi dapat memperoleh berat yang semestinya atau berat bayi lahir rendah dari semestinya sekalipun umur kehamilan cukup atau karena kombinasi keduanya.
Frekuensi BBLR di negara maju berkisar antara 3,6 - 10,8 %. Di negara berkembang berkisar antara 10 – 43 %. Rasio antara Negara maju dan Negara berkembang adalah 1: 4. Seringnya faktor peyebabnya tidak diketahui ataupun kalau diketahui faktor peyebabnya tidaklah berdiri sendiri tetapi kombinasi dari beberapa faktor diantaranya :
1. Faktor nutrisi
2. Infeksi
3. Bahan toksik
4. Faktor budaya
5. Insufisiensi atau disfungsi plasenta
6. Faktor-faktor lain seperti perokok, peminum alkohol, berkeja berat pada saat hamil, plasenta previa, kehamilan ganda, obat-obatan, dsb.
( www.Google.com).

Hans.E.Monintja yang mempelajari angka-angka kematian perinatal tersebut sampai pada kesimpulan berikut :
1. Lebih dari 50% Kematian bayi ialah bayi lahir mati
2. Angka kematian perinatal pada bayi BBLR (Low Birth Weight) 2x lebih banyak dari angka kematian bayi cukup bulan
3. Kematian bayi terdiri dalam 24 jam pertama kira-kira 37% dari angka kematian neonatal dini (Early Neonatal Death)
( Prof.Dr.Hanifa Wiknjosastro,Ilmu Kebidanan,Jakarta,2005 ).

Ciri - ciri dan masalah kedua bentuk BBLR (SMK / Sesuai untuk Masa Kehamilan dan KMK / Kecil untuk Masa Kehamilan ) ini berbeda-beda. Oleh karena itu perlu diketahui umur kehamilan dengan mengetahui HPHT ,bunyi jantung pertama yang dapat didengar (kehamilan 18 - 22 minggu), fetal quickening (kehamilan 16-18 minggu), tinggi fundus, fetal ultrasound, diameter biparietal (bila diduga KMK, ratio lingkar kepala terhadap lingkaran perut harus dinilai. Secara klinik umur kehamilan dapat diketahui dengan mengukur berat lahir, panjang badan atau lingkaran kepala ( Circumferentia Fronto occipitalis). (Ilmu Kebidanan,YBP Sarwono Prawirohardjo,Jakarta,2005 ).

Pembagian kehamilan menurut WHO 1979 adalah sbb :
1. Preterm : umur kehamilan < 37 minggu ( 259 hari )
2. Aterm : umur kehamilan antara 37-42 minggu ( 259 - 293 hari )
3. Post term : umur kehamilan > 42minggu ( 294 hari )

B. Etiologi
Faktor-faktor yang dapat meyebabkan terjadinya BBLR adalah :
1. Faktor ibu
a. Umur bumil kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun
b. Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
c. Gizi saat hamil yang kurang
d. Faktor pekerja yang terlalu berat
e Peyakit menahun ibu seperti hipertensi ,jantung dan lain lain
2. Faktor kehamilan
a. Hamil ganda (gemeli)
b. Hamil dengan hidramnion
c. Perdarahan antepartum
d. Komplikasi kehamilan (Preeklampsi/ eklampsi, ketuban pecah dini )
e. Plasenta Previa .
3. Faktor janin
a. Cacat bawaan
b. Infeksi dalam rahim

4. Faktor pendukung lainnya ( nutrisi, perokok, peminum alkohol, budaya, sosial ekonomi,dll ).

C. Masalah – masalah atau kelainan pada bayi dengan BBLR
1. Suhu Tubuh
a. Pusat pengatur nafas tubuh masih belum sempurna
b. Otot bayi masih lemah
c. Kemampuan metabolisme panas masih rendah sehingga bayi dengan BBLR perlu diperhatikan agar tidak terlalu banyak kehilangan panas badan dan dapat dipertahankan sekitar 36ºC - 37ºC.
d. Lemak kulit dan lemak coklat kurang sehingga cepat kehilangan panas tubuh
2. Pernafasan
a. Pusat pengatur pernafasan belum sempurna
b. Otot pernafasan dan tulang iga lemah
c. Surfaktan paru-paru masih kurang sehingga perkembangannya tidak sempurna
d. Dapat disertai penyakit : Penyakit hialin membran, mudah infeksi paru-paru, gagal pernafasan.
3. Alat pencernaan makanan
a. Penyerapan makanan masih lemah atau kurang baik karena fungsi pencernaannya belum berfungsi sempurna
b. Mudah terjadi regurgitasi isi lambung dan dapat menimbulkan aspirasi pneumonia
c. Aktivitas otot pencernaan makanan masih belum sempurna sehingga pengosongan lambung berkurang.
4. Hepar yang belum matang
Mudah menimbulkan gangguan pemecahan bilirubin sehingga mudah terjadi hiperbilirubinemia (kuning) sampai meyebabkan ikterus.
5. Ginjal yang belum matang
Kemampuan mengatur pembuangan sisa metaboliseme dan air masih belum sempurna sehingga mudah terjadi oedema
6. Perdarahan dalam otak
a. Karena mengalami gangguan pernafasan sehingga memudahkan terjadinya perdarahan dalam otak
b. Pembuluh darah bayi prematur masih rapuh dan mudah pecah
c. Perdarahan dalam otak memperburuk keadaan dan menyebabkan kematian bayi
d. Pemberian Oksigen belum mampu diatur sehingga mempermudah terjadi perdarahan dan nekrosis
7. Gangguan Immunologik
Daya tahan tubuh terhadap infeksi berkurang karena rendahnya kadar Ig E.
(Ilmu Kebidanan,YBP Sarwono Prawirohardjo,Jakarta 2005 ).

D. Gambaran Klinik
Gambaran bayi berat badan lahir rendah tergantung dari umur kehamilannya. Makin muda umur kehamilannya makin jelas tanda-tanda immaturitasnya. Karakteristiknya yaitu :
1. Beratnya kurang dari 2500 gram
2. Panjangnya kurang dari 45 cm
3. Lingkaran dada kurang dari 30 cm
4. Lingkaran kepala kurang dari 33 cm
5. Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
6. Kepala relatif lebih besar dari badannya
7. Kulit : Tipis, Transparan, lanugonya banyak, lemak subkutan kurang
8. Sering tampak peristaltik usus
9. Tangisnya lemah dan jarang
10. Pernafasan tidak teratur dan sering timbul apnea ( gagal nafas)
11. Otot-otot masih hipotonik atau lemah
12. Ekstremitas : paha abduksi, sendi lutut dan kaki fleksi atau lurus
13. Kepala tidak mampu tegak atau mengarah ke satu sisi
14. Daya isap lemah terutama dalam hari-hari pertama
15. Frekuensi nadi berkisar antara 100-140 per menit
16. Frekuensi pernafasan antara 40-50 per menit
E. Diagnosa dan Gejala
1. Sebelum bayi lahir
a. Pada anamnesa sering ditemui adanya riwayat abortus, partus prematurus dan lahir mati
b. Pertambahan berat badan ibu lambat dan tidak sesuai menurut yang seharusnya
c. Pembesaran uterus tidak sesuai dengan tuanya kehamilan
d. Pergerakan janin yang pertama (Quickening) terjadi lebih lambat walaupun kehamilannya sudah agak lanjut
2. Setelah bayi lahir
a. Bayi dengan retardasi pertumbuhan intrauterin
Tanda-tanda bayi ini adalah tengkorak kepala keras, gerakan bayi terbatas, verniks kaseosa sedikit atau tidak ada, kulit kering, tipis, berlipat-lipat, mudah diangkat, turgor kulit buruk, abdomen cekung atau rata, tali pusat tipis, lembek dan berwarna kehijauan.
b. Bayi prematur yang lahir sebelum kehamilan 37 minggu
Verniks kaseosa ada, jaringan lemak bawah kulit sedikit, tulang tengkorak lunak dan mudah bergerak, abdomen buncit, tali pusat tebal dan segar, menangis lemah, kulit tipis, merah dan transparan
c. Bayi prematur kurang sempurna pertumbuhan alat-alat dalam tubuhnya karena itu sangat peka terhadap gangguan pernafasan, infeksi, trauma kelahiran, hipotermi, dsb.

F. Penatalaksanaan
Mengingat belum sempurnanya alat-alat tubuh yang perlu untuk pertumbuhan, perkembangan dan penyesuaian diri dengan lingkungan hidup di luar uterus maka yang perlu diperhatikan adalah :
a. Pengaturan suhu
Bayi prematur mudah dan cepat sekali menderita hipotermi bila berada di lingkungan yang dingin. Kehilangan panas disebabkan oleh permukaan tubuh bayi yang relatif lebih luas bila dibandingkan dengan berat badannya. Cara lain untuk mempertahankan suhu tubuh bayi ( 36ºC - 37ºC ) adalah dengan memasukkan bayi dalam inkubator dengan suhu yang diatur.
b. Makanan
Pada bayi prematur, refleks hisap, telan dan batil belum sempurna. Kapasitas lambung masih sedikit, daya enzim pencernaan terutama lipase masih kurang. Disamping itu kebutuhan protein 3-5 gram/hari dan tinggi kalori 110 kg/kal/hari agar berat badan bertambah sebaik-baiknya. Oleh karena mudahnya terjadi regurgitasi dan pneumonia aspirasi pada bayi BBLR maka hal-hal dibawah ini harus diperhatikan pada pemberian minum bayi tersebut.
1. Bayi diletakkan pada sisi kanan untuk membantu mengosongkan lambung atau dala posisi setengah duduk di pangkuan perawat atau dengan meninggikan kepala dan bahu
2. Sebelum susu diberikan, untuk mencegah perut kembung, bayi diberi minum sedikit-sedikit dengan perlahan-lahan dan hati-hati
3. Sesudah minum bayi didudukkan atau diletakkan diatas pundak selama 10-15 menit untuk mengeluarkan udara di lambung dan kemudian di tidurkan pada sisi kanan atau tidur dalam posisi tengkurap
4. Bila bayi biru atau mengalami kesukaran bernafas pada waktu minum, kepala bayi harus segera di rendahkan 30º, cairan di mulut dan di faring di hisap.

G. Perawatan metode kanguru bagi BBLR

Perawatan metode kanguru memiliki 3 komponen yaitu :
1. Kontak kulit dengan kulit antara bagian depan tubuh bayi dengan dada dan perut ibu dalam baju kanguru. Ibu merupakan sumber panas bagi bayi. Kontak kulit dengan kulit dimulai saat setelah lahir dan berlanjut siang dan malam. Bayi hanya memakai topi atau kain untuk menjaga kepala tetap hangat dan bayi menggunakan popok yang dilapisi plastik sehingga bayi mendapatkan sumber panas secara terus menerus melalui konduksi dan radiasi. Pengganti ibu boleh ayah, tante, nenek, dll.
2. ASI eksklusif adalah pemberian minum hanya ASI sampai bayi berumur 6 bulan. Bayi menyusu segera setelah lahir. Kain yang membungkus di sekeliling ibu dan bayi di longgarkan untuk menyusui. Berikan informasi untuk membantu ibu bagaimana menyusui bayinya.
3. Memberikan dukungan terhadap ibu dan bayi. Walaupun kebutuhan ibu atau bayi terpenuhi dengan tidak memisahkan mereka. Ibu membutuhkan banyak dukungan dari suami dan keluarga yang lain untuk menjaga kontak yang terus menerus.
( www.Google.com)

H. Prognosis bayi berat badan lahir rendah

Kematian pada BBLR 8 kali lebih besar dari bayi normal pada umur kehamilan yang sama. Prognosis akan lebih buruk lagi bila berat badan makin rendah. Prognosis BBLR ini tergantung dari berat atau ringannya masalah perinatal, misalnya masa gestasi asfiksia, sindrom gangguan pernafasan, perdarahan intraventrikuler, displasia bronkopulmonal retrorental fibroplasia, infeksi, gangguan metabolik. Bila bayi ini selamat kadang-kadang dijumpai kerusakan pada syaraf dan akan terjadi gangguan bicara, IQ yang rendah, dll. Prognosis ini juga tergantung dari keadaan sosial ekonomi, pendidikan orang tua dan perawatan pada saat kehamilan, persalinan, post natal. Bila bayi berat lahir rendah ini dapat mengatasi problematik yang dideritanya maka perlu diamati selanjutynya oleh karena kemungkinan bayi ini akan mengalami gangguan pendengaran, penglihatan kognitif, fungsi motor susunan saraf pusat, dll.






ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
DENGAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH TERHADAP By Ny INDRA
DI RUANG ANAK RSUD A. YANI METRO
TAHUN 2008


I. PENGUMPULAN DATA DASAR

A. Identitas
1. Bayi

Nama : Bayi Ny.Indra
Tanggal / jam lahir : 21 Desember 2008 / Pukul 18.15 WIB
Jenis kelamin : Laki-laki
Anak ke- : Ke-1
Alamat : Way Jepara

2. Orang Tua

Nama ibu : Ny. Indra Nama Suami : Tn. Syukur
Umur : 18 tahun Umur : 21 tahun
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Suku : Jawa Suku : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Way Jepara Alamat : Way Jepara

a. Riwayat persalinan sekarang
Usia kehamilan : 39 minggu
Lama persalinan
Kala I : 6 jam
Kala II : 30 menit
Kala lll : 15 menit
Kala IV : 2 jam
Jumlah : 8 jam 45 meniit

b. Jumlah perdarahan
Kala I : Blood slym
Kala II : 50 cc
Kala III : 150 cc
Kala IV : 300 cc
Jumlah : 500 cc

c. Keadaan air ketuban : Jernih

d. Waktu pecahnya ketuban : Pukul 17.45 WIB dengan amniotomi

e. Jenis persalinan : Spontan pervaginam

f. Lilitan tali pusat : Tidak ada

g. Episiotomi : Tidak ada


B. Pemeriksaan fisik
1. Tanda vital

Temp. : 37ºC RR : 37 x/menit Menangis : Spontan
BB : 2100 gr Pols. : 120 x/menit
PB : 41 cm Reflek : Baik

APGAR SCORE
Menit I A : 2 Menit V A : 1
P : 2 P : 2
G : 1 G : 2
A : 1 A : 2
R : 2 R : 2
Jumlah : 8 : 9

2. Kepala
a. UUB : Rata, berdenyut
b. UUK : Cekung
c. Moulage : Tidak ada
d. Caput Succedeneum : Tidak ada
e. Cepal haematom : Tidak ada
f. Bentuk kepala : Bulat, simetris
g. Keadaan tubuh : Kotor oleh sisa darah dan lendir
kulit keriput, lemak bawah kulit tipis
h. Mata
1). Bentuk mata : Simetris ka/ki
2). Strabismus : Tidak ada
3). Pupil mata : Peka terhadap rangsang cahaya
4). Sklera : Normal
5). Keadaan : Bersih
6) Bulu mata : Ada
i. Hidung
1). Bentuk : Simetris ka/ki
2). Lubang hidung : Kotor oleh sisa darah dan air ketuban
3). Pernafasan Cuping hidung : Tidak ada
j. Mulut
1). Bentuk : Simetris
2). Palatum : Tidak ada palatoskisis
3). Gusi : Licin, tidak pucat
4). Refleks hisap : Baik
5). Bibir : Tidak ada labioskisis
k. Telinga
1). Posisi : Simetris ka/ki
2). Keadaan : Kotor
l. Leher
Pergeraka leher : Leher tampak ekstensi bila badan diangkat
m. Dada
1). Posisi : Simetris
2). Mamae : Ada
3). Suara nafas : Tidak ada ronchi dan wheezing
pernafasan belum teratur
n. Perut
1). Bentuk : Normal, tidak ada pembesaran
Tali pusat masih basah
o. Genitalia
1). Jenis kelamin : Perempuan
2). Vagina : Labia mayora menutupi labia minora
p. Lubang anus : Ada
q. Ekstremitas
1). Jari tangan : Lengkap
2). Jari kaki : Lengkap
3). Posisi dan bentuk : Simetris, tidak ada kelainan
4). Pergerakan : aktif
r. Refleks
1). Menghisap (Sucking) : Cukup kuat
2). Menggenggam (Graping) : Ada, terhadap benda yang dikaitkan ke jarinya
3). Refleks kaki (Staping) : Ada, bayi tampak menendangkan kakinya
4). Refleks moro : Ada, bayi tampak fleksi jika dikejutkan
s. Ukuran antropometri
1). BB : 2100 gram 4). LK : 33 cm
2). PB : 41 cm 5). LD : 30 cm
3). LILA : 8 cm

II. INTERPRETASI DATA DASAR
1. Diagnosa
Bayi Ny. I lahir spontan pervaginam dengan BBLR
Dasar : a. BB 2100 gram, PB 41 cm, APGAR SCORE 8/9, Refleks hisap cukup kuat
b. Tubuh bayi masih basah oleh lendir dan air ketuban, kulit keriput, lemak bawah kulit tipis
c. Bayi lahir cukup bulan spontan pervaginam pukul 18.15 WIB tanggal 21desember 2008 dengan jenis kelamin laki-laki.

2. Masalah
a. Personal hygine
Dasar : Bayi baru lahir masih kotor oleh darah dan lendir saat persalinan
b. Nutrisi in adekuat
Dasar : 1). Bayi lahir dengan BB 1200 gram, PB 41 cm, APGAR SCORE 8/9
2). Kulit keriput, lemak bawah kulit tipis
c. Pergerakan lemah
Dasar : Kurang sempurnanya pertumbuhan alat-alat tubuhnya

4. Kebutuhan
a. Perawatan bayi baru lahir
Dasar : 1). Membersihkan muka dan tubuh bayi
2). Bersihkan lendir pada mulut dan hidung bayi
3). Mandikan bayi setelah 12 jam
4). Merawat tali pusat
5). Pertahankan suhu tubuh bayi
6). Menyusui dengan cara yang benar
b. Pemenuhan nutrisi yang adekuat
Dasar : Bayi baru lahir dengan BBLR

III. IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL

1. Potensial terjadi hipotermi
Dasar : a. Bayi baru lahir spontan pukul 18.15 WIB
b. BB 2100 gram, PB 41 cm
c. Bayi basah oleh darah dan lendir
d. Lemak bawah kulit tipis

2. Potensial terjadi hipoglikemi
Dasar : Simpanan energi sedikit pada bayi baru lahir dengan BBLR

3. Potensial terjadi masalah pemberian ASI
Dasar : Lambung BBLR kecil dan energi kurang

4. Potensial terjadi infeksi
Dasar : a. Tali pusat masih basah
b. Adanya luka bekas pemotongan tali pusat
c. Sistem kekebalan tubuh BBLR belum matang

5. Potensial terjadi Ikterus
Dasar : Fungsi hati BBLR belum sempurna

IV. IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI
Kolaborasi bila ada komplikasi dan kelainan pada bayi baru lahir

V. RENCANA MANAJEMEN
1. Jelaskan cara perawatan bayi baru lahir kepada ibu dan keluarga
a. Mengelap muka dan tubuh bayi
b. Mengeringkan bayi
c. Membersihkan lendir dan kotoran dari tubuh bayi
2. Ajarkan cara menjaga bayi agar tetap hangat
a. Pertahankan suhu tubuh bayi
b. Usahakan bayi memperoleh sumber panas yang cukup secara terus menerus
c. Usahakan kepala bayi terlindung untuk mencegah keluarnya panas tubuh
3. Ajarkan cara pencegahan infeksi
a. Berikan antibiotika salep mata
b. Lakukan perawatan tali pusat yang benar
4. Libatkan ibu dalam pemberian ASI
a. Bantu ibu untuk menyusui bayinya sesegera mungkin
b. Bantu ibu untuk menyusui bayinya dengan cara yang benar
c. Sadarkan ibu tentang pentingnya ASI eksklusif
5. Libatkan ibu dalam pemberian imunisasi
a. Berikan imunisasi hepatitis B ke-1 pada BBLR tanpa masalah atau penyulit
b. Anjurkan ibu dan bayi untuk mengikuti Posyandu
6. Observasi kemajuan pertumbuhan dan perkembangan bayi
a. Pantau keadaan umum bayi
b. Pantau Berat badan bayi
c. Pantau kemampuan dan aktivitas bayi

VI. IMPLEMENTASI

1. Melakukan perawatan bayi baru lahir
a. Mengelap muka dan tubuh bayi dengan kain kering secara perlahan-lahan
b. Mengeringkan bayi dengan kain kering dan hangat
c. Melakukan perawatan tali pusat dengan menggunakan kassa yang steril
d. Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan mengenakan pakaian bayi yang bersih dan kering serta memastikan bahwa kepala bayi terlindung untuk mencegah keluarnya panas tubuh
2. Memberikan segera bayi pada ibu untuk kontak kulit ibu dengan kulit bayi dengan metode kanguru
a. Kontak kulit dengan kulit antara bagian depan tubuh bayi dengan dada dan perut ibu dalam baju kanguru
b. Bayi menggunakan popok yang dilapisi plastic sehingga bayi mendapatkan sumber panas secara terus menerus dimulai saat setelah lahir
c. Pengganti ibu boleh ayah,tante,nenek,dll
3. Membantu ibu untuk menyusui bayinya sesegera mungkin
4. Tidak memandikan bayinya dalam waktu 12 jam pertama
5. Memberikan antibiotika salep mata
6. Melakukan perawatan tali pusat agar tetap kering dan bersih bungkus dengan kasa steril
7. Memberikan Imunisasi hepatitis B ke-1 pada BBLR tanpa masalah atau penyulit
8. Mengidentifikasi bayi : Nama, tanggal lahir, jenis kelamin, nama orang tua
9. Melakukan pemantauan bayi baru lahir pada 2 jam pertama
a. Kemampuan menghisap
b. Keaktifan bayi
c. Pantau berat badan bayi setiap minggu
d. Pantau keadaan umum bayi
10. Menjelaskan tanda bahaya bayi baru lahir
a. Pernafasan bayi sulit (< 60 x/menit )
b. Suhu tubuh bayi tidak normal (> 38º C atau < 36º C )
c. Warna kulit bayi kuning, biru atau pucat terutama pada 24 jam pertama
d. Bayi Menghisap lemah, banyak muntah atau mengantuk berlebihan
e. Tali pusat bayi merah, bengkak, bau busuk dan keluar cairan atau darah
f. Bayi terkena infeksi
g. Bayi tidak BAK dan BAB dalam 24 jam pertama
h. Aktivitas ( Bayi menggigil, badan lemas, kejang, dan tidak bmenangis ).

VII. EVALUASI

1. Bayi segera menangis
2. Bayi dalam keadaan bersih
3. Bayi dalam keadaan hangat
4. Perawatan metode kanguru terlaksana
5. Bayi mendapatkan ASI
6. Bayi telah diberikan antibiotika salep mata
7. Tali pusat terawat dengan baik
8. Bayi telah diberikan imunisasi hepatitis B
9. Identifikasi bayi tercatat
10. Warna kulit bayi kemerahan, menghisap kuat dan pergerakan aktif
11. Ibu mengerti tentang perawatan BBLR sehari-hari di rumah dan tanda bahaya telah dijelaskan













CATATAN PERKEMBANGAN HARI KE-1

Tanggal : 21 Desember 2008 Pukul. 21.00 WIB

S : Ibu mengatakan bayi minum ASI kuat
O : 1. Bayi baru lahir hari ke-1
2. Keadaan umum bayi baik
3. Bayi sudah ingin minum ASI
4. Tali pusat masih basah
5. Turgor kulit masih buruk
6. Eliminasi ( BAK 6-7 x/hari dan BAB 3x/hari )
7. Tanda vital
a. Suhu : 36,5ºC c. Nadi : 135 x/menit
b.RR : 40 x/menit
8. BB : 2100 gram, TB : 41 cm, LILA : 8 cm
A : 1. Diagnosa
Bayi baru lahir hari ke-2
Dasar : a. Bayi lahir tanggal 21 Desember 2008 Pukul. 18.15 WIB
b. Keadaan umum ibu dan bayi baik
c. Tali pusat masih basah
d. Tanda vital
(Suhu : 36,5ºC, nadi : 135 x/menit, RR : 40 x/menit)
2. Masalah
Potensial terjadi infeksi tali pusat
Dasar : Tali pusat masih basah
P : 1. Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya secara eksklusif selama 6 bulan
2. Beritahu ibu mengenai tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir
3. Evaluasi cara perawatan tali pusat bayi
4. Libatkan keluarga dalam menjaga kebersihan bayi terutama pada tali pusatnya

CATATAN PERKEMBANGAN HARI KE-3

Tanggal : 23 Desember 2008 Pukul. 10.00 WIB

S : 1. Ibu mengatakan bayinya sudah dapat menghisap ASI kuat
2. Ibu mengatakan sudah bias melakukan perawatan pada bayinya dan tali pusat sudah puput
O : 1. BB : 2300 gram TB : 41 cm
Pols. : 138 x/menit RR : 34 x/menit
2. Temp. : 36,5ºC LILA : 9 cm
3. Reflek menghisap (+), ASI diberikan setiap bayi menangis dan ASI sudah mulai banyak, Tali pusat sudah puput
4. Eliminasi (BAK 6-7 x/hari dan BAB 3 x/hari)
A : 1. Diagnosa
Bayi baru lahir hari ke-7
Dasar : Bayi baru lahir spontan Pukul. 13.30 WIB tanggal 8 November 2007
2. Masalah
Untuk sementara tidak ada
3. Kebutuhan
a. Penyuluhan tentang pemberian ASI eksklusif dan mencegah infeksi pada bayi baru lahir dengan perawatan teknik septic dan aseptic
b. Personal hygine
c. Penyuluhan tentang pemberian imunisasi dini
P : 1. Pantau keadaan umum bayi
2. Anjurka pada ibu untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan dan melakukan pencegahan infeksi pada bayi baru lahir
3. Anjurkan pada ibu untuk menjaga personal hygine dan perawatan pada bayi baru lahir dengan teknik septic dan aseptic untuk mencegah infeksi


CATATAN PERKEMBANGAN HARI KE-14

Tanggal : 23 November 2007 Pukul. 10.00 WIB

S : 1. Ibu mengatakan bayinya menghisap ASI kuat
2. Ibu mengatakan berat badan bayi bertambah
O : 1. BB : 2300 gram TB : 41 cm
Pols. : 138 x/menit RR : 34 x/menit
2. Temp. : 36,5ºC LILA : 9 cm
3. Reflek menghisap (+), ASI diberikan setiap bayi menangis dan ASI sangat lancer
4. Eliminasi ( BAK 6-7 x/hari dan BAB 3 x/hari)
A : 1. Diagnosa
BAyi baru lahir hari ke-14
Dasar : Bayi baru lahir spontan Pukul. 13.30 WIB tanggal 8 November 2007
2. Masalah
Untuk sementara tidak ada
3. Kebutuhan
a. Penyuluhan tentang perawatan bayi sehari-hari di rumah
b. Penyuluhan tentang nutrisi yang adekuat
P : 1. Anjurkan pada ibu untuk menjaga personal hygine bayinya
2. Anjurkan pada ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif
3. Anjurkan pada ibu untuk melakukan perawatan bayi sehari-hari dengan
benar
4. Anjurkan pada ibu untuk membawa anaknya ke POSYANDU



DAFTAR PUSTAKA


Saifuddin,AB. 2005. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.Jakarta.

Manuaba,IBG. 2005. Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan. EGC.Jakarta

Mochtar,R.1998. Sinopsis Obstetri. EGC.Jakarta

www.Gooogle.com


0 komentar:

Posting Komentar

Free Sms Online

INFO MEDIS

My Acount Virtapay.com

http://www.virtapay.com/r/qun